STUDI KASUS: PENERAPAN SUCTION PADA MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAPAS PASIEN CEDERA KEPALA
Keywords:
cedera kepala berat, suction, ketidakefektifan bersihan jalan napasAbstract
Latar Belakang: Cedera kepala Berat adalah cedera kepala dengan GCS 3-8 dan dapat disertai dengan kehilangan kesadaran. Salah satu masalah keperawatan yang muncul akibat cedera kepala berat adalah ketidakefektifan bersihan jalan napas, maka tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen dan penerapan suction membantu pasien cedera kepala berat dengan masalah keperawatan tersebut.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan suction kepada pasien cedera kepala berat dengan ketidakefektifan bersihan jalan napas dengan mengukur SpO2 sebelum maupun sesudah tindakan suction.
Metode: Desain pada studi kasus ini adalah deskriptif analitis dalam bentuk studi kasus yang mengeskplorasi suatu masalah asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami cedera kepala berat. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi identifikasi data hasil pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Hasil: Setelah dilakukan penerapan suction didapatkan adanya peningkatan SPO2 menjadi 100%. Hasil pengkajian akhir pasien sesudah dilakukan tindakan suction adalah tidak ada lagi suara napas ronchi dan secret yang berkurang.
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukan bahwa bersihan jalan napas pada pasien efektif dan terdapat perubahan SPO2 sesudah diberikan intervensi suction. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas suction dalam jangka panjang serta dampaknya terhadap stabilitas hemodinamik pasien.
References
American Association for Respiratory Care. (2020). AARC Clinical Practice Guidelines: Endotracheal suctioning of mechanically ventilated patients with artificial airways. Respiratory Care, 65(4).
Afidah, T., Murtaqib, M., & Suheriyono, S. (2023). Analisis asuhan keperawatan pada pasien terpasang kanul trakeostomi dengan masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif dengan intervensi fisioterapi dada di Ruang Mawar RSD dr. Soebandi Jember: Studi kasus. Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal), 7(2).
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2019). Medical-Surgical Nursing: Clinical Management for Positive Outcomes. Elsevier.
Brunner & Suddarth. (2017). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah(Edisi 12). Jakarta; EGC.
Çelik, S. A., & Elbaş, N. O. (2016). The impact of closed versus open endotracheal suction systems on the hemodynamic parameters in mechanically ventilated patients. Journal of Clinical Nursing, 25(3).
Herdman T. H., 2016. NANDA I Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi.
Judha & Nazwar, 2018. Sistem Persarafan Dalam Asuhan Keperawatan. Gosyen Publishing: Yogyakarta.
Koutoukidis, G., Stainton, K., & Hughson, J. (2020). Tabbner's Nursing Care: Theory and Practice (7th ed.). Elsevier.
Lewis, S. L., Dirksen, S. R., Heitkemper, M. M., Bucher, L., & Harding, M. M. (2020). Medical-Surgical Nursing: Assessment and Management of Clinical Problems. Mosby.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2021). Fundamentals of Nursing. Elsevier.
PPNI (2018). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Defenisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP. PPNI.
Rahmawati, Ika. 2018. Kadar Glukosa Darah Sebagai Prediktor Glasgow Coma Scale Pasien Cedera Kepala. Jurnal Nusantara Medika, 1(1).
Sole, M. L., Bennett, M., Ashworth, S., & Klein, D. G. (2015). Clinical indicators for endotracheal suctioning in adult patients receiving mechanical ventilation. American Journal of Critical Care, 24(4).
